




Mengusung gaya klasik dengan sentuhan handmade, Sriyama merupakan hasil eksplorasi personal dari @gung_dharma. Proyek ini tidak dibentuk oleh konsep rumit, melainkan oleh proses yang jujur dan mengalir. Dengan mesin Yamaha SR400 lansiran tahun 1978 sebagai basis, Sriyama tampil di Kustomfest Jogja 2023 sebagai salah satu karya independen yang mencuri perhatian.
Motor ini dibangun sepenuhnya oleh @bengkel_sebelah. Mulai dari rangka, tangki, stang, jok hingga sistem knalpot, semuanya dikerjakan di bengkel yang sama—memberikan kontinuitas desain yang kuat. Hasil akhirnya adalah sebuah motor dengan karakter yang tidak dibuat-buat, namun terasa solid dan menyatu.
Kombinasi velg Akron di depan dan belakang dipadukan dengan ban Quen Stone dan Firestone, menghadirkan proporsi visual yang seimbang. Tromol depan dibuat secara custom oleh bengkel, sementara bagian belakang mengambil tromol dari Ironhead. Suspensi depan menggunakan komponen dari Honda CB750, dan bagian belakang dibiarkan rigid untuk mempertahankan garis desain klasik.
Sektor visual dituntaskan oleh @dedisons lewat pengecatan yang halus dan proporsional, melengkapi keseluruhan tampilan Sriyama yang tegas namun tetap elegan.
Bagi sang pemilik, Sriyama bukan sekadar kendaraan, melainkan representasi dari waktu, kesabaran, dan dedikasi terhadap dunia custom. Sebuah karya yang membuktikan bahwa orisinalitas dan kejujuran dalam proses tetap memiliki tempat di dunia motor kustom saat ini.
Baca cerita lengkapnya di www.speedsyclesyndicate.com