Buyung Gadang: Long Fork Chopper dari Tampaksiring, Nafas Rebel di Atas Yamaha Scorpio

Dari Tampaksiring, Bali, lahir sebuah karya chopper yang berhasil menarik perhatian siapa saja yang melihatnya. Motor ini diberi nama “Buyung Gadang”, sebuah istilah yang dalam bahasa setempat merujuk pada lalat hijau. Filosofinya sederhana namun kuat: seperti lalat hijau yang selalu muncul di tengah keramaian dan sulit diabaikan, motor ini pun diciptakan untuk selalu hadir dan menjadi pusat perhatian di mana pun berada.

Buyung Gadang adalah hasil kreasi total dari @dwimotorsaikel, yang merancang sekaligus membangunnya pada tahun 2025. Basis yang digunakan adalah Yamaha Scorpio lansiran 2004, sebuah mesin 225 cc yang terkenal tangguh. Namun, dari sosok standar Scorpio nyaris tak ada yang tersisa selain jantung pacunya. Rangka dibuat ulang sepenuhnya, suspensi depan digarap dengan gaya long fork cangkrang, dan berbagai detail kecil dikerjakan dengan pendekatan old-school khas chopper klasik.

Salah satu sentuhan paling menonjol adalah suicide hand shifter, gaya perpindahan gigi manual yang harus dikendalikan dengan tangan. Inspirasi ala Harley jadul ini membuat setiap perpindahan gigi terasa menantang sekaligus menegaskan jiwa rebel dari motor ini. Buyung Gadang tidak hanya meminta pengendara untuk menungganginya, tetapi juga menuntut keberanian penuh.

Tampilan luar motor ini mempertegas karakter “lalat hijau” yang liar dan nyentrik. Tangki bahan bakar dipasang terpisah dan dibiarkan tanpa cat, menampilkan kesan rusty alami yang kasar namun jujur. Stang buatan tangan berpadu dengan grip aftermarket sederhana, sementara velg W-shape dengan balutan ban Swallow menegaskan garis tubuh chopper klasik. Bagian hub depan dikerjakan secara custom, sedangkan hub belakang menggunakan produk Fourtwin.

Sebagai chopper sejati, Buyung Gadang menggunakan rangka rigid di bagian belakang. Jok model cobra melengkapi tampilan kerasnya, sementara knalpot free flow model bambu runcing memuntahkan suara lantang yang garang, layaknya teriakan kebebasan di jalanan. Untuk pencahayaan, hanya ada lampu bulat custom di depan tanpa stoplamp di belakang—keputusan ekstrem yang menegaskan motor ini tidak dibuat untuk kompromi, melainkan untuk menampilkan keberanian.

Setiap detailnya adalah karya handmade, mulai dari coil box hingga aksesoris pendukung lainnya, sehingga menciptakan motor yang benar-benar orisinal. Hasil akhirnya adalah sebuah long fork chopper yang tidak hanya menampilkan estetika klasik, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam: Buyung Gadang hadir seperti lalat hijau di tengah keramaian—tidak bisa diabaikan, selalu ada, dan selalu menjadi pusat perhatian.

Foto garang dari @wanderangdu menangkap karakter motor ini dengan sempurna, sementara karya total dari @dwimotorsaikel membuktikan bahwa dunia custom Indonesia selalu punya ruang untuk motor dengan jiwa liar dan orisinalitas yang tak tertandingi.